- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Makanan Tradisional, yang menjadi ciri khas suatu wilayah dan suku di Indonesia.
Penduduk Indonesia terdiri dari puluhan Suku Bangsa, dan tiap Suku Bangsa bertempat tinggal di masing-masing wilayah secara turun temurun. Tiap suku mempunyai adat istiadat tertentu yang menjadi ciri khas, tak terkecuali tentang makanan atau kuliner. Makanan atau kuliner tersebut mungkin ada yang besamaan jenisnya, hanya saja nama dan cita rasanya berbeda.
Berikut deretan makanan tradisional yang bisa ditemukan di berbagai penjuru Indonesia.
Mi Aceh (Provinsi Aceh)
Mi Aceh adalah masakan mi pedas khas Aceh di Indonesia.
Mi ini disajikan dengan menggunakan mi kuning tebal dengan irisan daging sapi, daging kambing atau seafood, seperti udang dan cumi.
Lalu disajikan dalam sup sejenis kari yang gurih dan pedas.
Mi aceh biasanya ditaburi dengan bawang goreng dan disajikan bersama emping, potongan bawang merah, mentimun, dan jeruk nipis.
Bika Ambon (Sumatera Utara)
Bika ambon adalah makanan khas Medan, Sumatera Utara, Indonesia. Makanan ini terbuat dari bahan-bahan seperti tepung tapioka, telur, gula, dan santan.
Kini Bika Ambon memiliki banyak varian rasa, ada rasa pandan, durian, keju, dan cokelat.
Bika ambon yang dimasak selama 12 jam dan dapat bertahan dalam kondisi terbaik selama empat hari karena setelah itu kue tersebut mulai mengeras.
Rendang (Sumatera Barat)
Rendang atau randang dalam bahasa Minangkabau adalah masakan Minangkabau yang berbahan dasar daging dan berasal dari Sumatera Barat, Indonesia.
Masakan ini dihasilkan dari proses memasak suhu rendah dalam waktu lama dengan menggunakan aneka rempah-rempah dan santan.
Proses memasaknya memakan waktu berjam-jam (biasanya sekitar empat jam) hingga yang tinggal hanyalah potongan daging berwarna hitam pekat dan dedak.
Dalam suhu ruangan, rendang dapat bertahan hingga berminggu-minggu.
Pendap (Provinsi Bengkulu)
Pendap, atau biasa juga disebut ikan pais, merupakan salah satu makanan khas di Provinsi Bengkulu.
Pendap memiliki cita rasa pedas dan gurih, serta aroma khas daun talas yang menjadi pembungkusnya.
Pendap memiliki kesamaan dengan pepes ikan terutama cara pembuatannya; perbedaannya ialah bahan yang digunakan serta daun talas sebagai pembungkusnya dan diikat dengan tali rafia.
Gulai Belacan (Provinsi Riau)
Gulai Belacan merupakan makanan tradisional Riau, berbahan dasar udang yang dipadukan dengan berbagai macam rempah-rempah pilihan, dan dikombinasikan dengan belacan atau terasi.
Selain udang, Gulai Belacan juga biasa dibuat dari daging ayam dan ikan.
Pempek (Sumatera Selatan)
Pempek atau empek-empek adalah makanan yang terbuat dari daging ikan digiling lembut dan dicampur tepung kanji atau tepung sagu, serta dikombinasikan dengan beberapa bahan lain seperti telur, bawang putih yang dihaluskan, penyedap rasa, dan garam.
Pempek biasanya disajikan dengan kuah cuka yang memiliki rasa asam, manis, dan pedas.
Pempek sering disebut sebagai makanan khas Palembang, meskipun hampir semua daerah di Sumatra Selatan, Jambi dan Bengkulu juga memproduksinya.
Mi Bangka (Bangka Belitung)
Mi Bangka, atau dikenal sebagai bakmi Bangka adalah salah satu hidangan tradisional masyarakat pulau Bangka.
Mi bagi masyarakat Bangka dikenal dengan sebutan mien dan mian, yang merupakan pengaruh dari kuliner orang Hakka.
Seiring dengan merantaunya orang Bangka ke berbagai daerah, hidangan mi khas Bangka tersebar di banyak daerah Indonesia.
Seruit (Lampung)
Seruit adalah makanan tradisional Lampung, Indonesia, yaitu masakan ikan yang digoreng atau dibakar dicampur sambal terasi, tempoyak (olahan durian) atau mangga.
Sate Bandeng (Banten)
Sate bandeng merupakan makanan khas dari Provinsi Banten, tepatnya dari Serang. Sesuai namanya, sate satu ini menggunakan bahan dasar dari ikan bandeng.
Sate Bandeng dibuat dari ikan bandeng yang dihilangkan durinya, lalu dagingnya dihaluskan dicampur dengna bumbu, dan dimasukkan kembali ke dalam kulit ikan bandeng.
Setelah itu, ditusuk atau dijepit tangkai bambu, kemudian dibakar di atas bara api.
Kerak Telor (DKI Jakarta)
Kerak telor adalah makanan tradisional asli daerah Jakarta (Betawi), yang terbuat dari bahan-bahan beras ketan putih, telur ayam atau bebek.
Lalu dicampurkan dengan ebi (udang kering yang diasinkan) yang disangrai kering ditambah bawang merah goreng, lalu diberi bumbu yang dihaluskan berupa kelapa sangrai, cabai merah, kencur, jahe, merica butiran, garam dan gula pasir.
Karedok (Jawa Barat)
Karedok adalah salah satu makanan khas Sunda di Indonesia. Karedok dibuat dengan bahan-bahan sayuran mentah, seperti:
• Mentimun
• Taoge
• Kol
• Kacang panjang
• Ubi
• Daun kemangi
• Terong atau leunca
Sedangkan sausnya adalah bumbu kacang yang dibuat dari cabai merah, bawang putih, kencur, kacang tanah, air asam, gula kawung, garam, dan terasi.
Salah satu ciri dari karedok adalah menggunakan oncom bakar. Bila tidak menggunakan oncom bakar disebutnya lotek mentah.
Garang Asem (Jawa Tengah)
Garang asem merupakan makanan tradisional khas Jawa Tengah. Garang asem adalah masakan olahan ayam yang dimasak menggunakan daun pisang dan didominasi oleh rasa asam dan pedas.
Garang asem biasa disajikan sebagai lauk pendamping nasi, ditambah dengan tusukan ayam asam manis, tempe goreng, dan perkedel.
Gudeg (Yogyakarta)
Gudeg adalah hidangan khas Provinsi Yogyakarta dan Jawa Tengah yang terbuat dari nangka muda yang dimasak dengan santan.
Perlu waktu berjam-jam untuk membuat makanan tradisional Yogyakarta yang satu ini. Warna coklat biasanya dihasilkan oleh daun jati yang dimasak bersamaan.
Gudeg biasanya dimakan dengan nasi dan disajikan dengan kuah santan kental (areh), ayam kampung, telur, tempe, tahu dan sambal goreng krecek.
Rujak Cingur (Jawa Timur)
Rujak cingur adalah salah satu makanan tradisional Jawa Timur, yang umum ditemukan di sekitaran Surabaya.
Rujak cingur biasanya terdiri dari irisan beberapa jenis buah seperti:
• Timun, Kerahi (krai, yaitu sejenis timun khas Jawa Timur)
• Bengkuang
• Mangga muda
• Nanas
• Kedondong
Kemudian ditambah lontong, tahu, tempe, bendoyo, cingur, serta sayuran seperti kecambah atau taoge, kangkung, dan kacang panjang.
Ayam Betutu (Bali)
Ayam betutu merupakan makanan tradisional Bali yang dibuat dari daging ayam yang telah dibersihkan kemudian dibalurkan bumbu khas Bali ke seluruh permukaan tubuh daging ayam.
Daging ayam yang telah dibumbui tersebut kemudian direbus atau langsung dibakar hingga menghasilkan aroma yang khas.
Catemak Jagung (Nusa Tenggara Timur)
Catemak jagung adalah makanan penutup yang berasal dari Nusa Tenggara Timur. Dessert satu ini berbahan dasar kacang-kacangan yang disertai dengan bermacam sayuran.
Ayam Taliwang (Nusa Tenggara Barat)
Ayam taliwang merupakan makanan tradisional yang disajikan dengan menggunakan ayam kampung muda, lalu dibakar kemudian dibumbui dengan semacam saus dengan bahan, seperti:
• Cabai merah kering
• Bawang merah
• Bawang putih
• Tomat
• Terasi goreng
• Kencur
• Gula merah
• Garam
Makanan ini biasanya disajikan bersama makanan khas NTB yang lain, misalnya plecing kangkung.
Coto Makassar (Sulawesi Selatan)
Coto Makassar atau coto mangkasara terbuat dari jeroan sapi yang direbus dalam waktu yang lama.
Rebusan jeroan bercampur daging sapi ini kemudian diiris-iris lalu dibumbui dengan bumbu yang diracik secara khusus.
Makanan tradisional Sulawesi Selatan ini dihidangkan dalam mangkuk dan dinikmati dengan ketupat dan buras (sejenis ketupat yang dibungkus daun pisang).
Bau Peapi (Sulawesi Barat )
Bau Peapi adalah makanan tradisional Mandar, Sulawesi Barat, yang bahan-bahannya terdiri dari:
• Ikan (ikan tuna, ikan tongkol, ikan layang dan lain-lain)
• Air
• Cabai kecil
• Lasuna Mandar (bawang merah khas Mandar)
• Paissang (asam dari daging mangga yang diiris kecil-kecil dan sudah dikeringkan)
• Bubuk kunyit
• Minyak kelapa Mandar
Uta Dada (Sulawesi Tengah)
Uta dada merupakan olahan daging ayam kampung yang dimasak menggunakan santan. Makanan ini terkenal sangat gurih dan pedas.
Uta dalam bahasa Kaili berarti kuah dan dada santan. Makanan tradisional ini biasa disantap dengan ketupat seperti dalam penyajian opor ayam di Betawi.
Bubur Manado (Sulawesi Utara)
Bubur Manado atau tinutuan merupakan campuran berbagai macam sayuran.
Tinutuan biasanya disajikan untuk sarapan pagi beserta berbagai pelengkap hidangannya.
Walaupun demikian, tinutuan umumnya tetap dapat ditemukan di berbagai rumah makan di luar waktu sarapan.
Kabuto (Sulawesi Tenggara)
Kabuto merupakan makanan khas asal Kabupaten Muna dan Buton di Provinsi Sulawesi Tenggara yang terbuat dari ubi kayu atau singkong.
Makanan khas ini berasal dari ubi kayu fermentasi yang dikukus, bertekstur lembek dan lentur saat dihidangkan.
Bubur Pedas (Kalimantan Barat)
Bubur pedas atau Bubbor Paddas adalah hidangan bubur tradisional dari Orang Melayu baik di Sambas dan Sarawak.
Bubur pedas terbuat dari nasi halus dan kelapa parut. Stock dibuat dari daging tulang seperti tulang rusuk atau irisan ayam.
Bubur ini mengombinasikan sejumlah sayuran, seperti:
• Wortel
• Kangkung
• Daun inai dan daun kesum (daun laksa)
• Kacang panjang
• Kecambah
• Kentang dadu
Bawang goreng, ikan teri, dan kacang-kacangan ditambahkan pada bubur pedas saat disajikan.
Meski mengandung kata pedas, rasa bubur ini tidak terlalu pedas. Nama bubur pedas adalah ungkapan masyarakat Sambas, karena bubur ini mengandung rempah-rempah.
Gance Ruan (Kalimantan Timur)
Gance ruan merupakan makanan khas rica-rica dari Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.
Ruan merupakan nama yang diambil dari nama ikan yang digunakan, yaitu ikan “Haruan” atau ikan Gabus.
Sedangkan Gance adalah nama dari bumbu khas hidangan ini.
Penyajiannya pun cukup sederhana. Ikan biasanya akan dibakar atau digoreng kering dengan lumaran garam.
Saat disajikan, ikan yang sudah matang akan ditaburi rempah-rempah khas yang memiliki cita rasa pedas dan manis yang menggugah selera.
Soto Banjar (Kalimantan Selatan)
Soto Banjar adalah soto khas suku Banjar, Kalimantan Selatan dengan bahan utama ayam serta memiliki aroma harum rempah-rempah seperti kayu manis, biji pala, dan cengkih.
Seperti halnya soto ayam, bumbu soto Banjar berupa bawang merah, bawang putih dan merica, tetapi tidak memakai kunyit.
Juhu Singkah (Kalimantan Tengah)
Juhu singkah adalah masakan khas masyarakat Dayak di provinsi Kalimantan Tengah, Indonesia.
Dalam bahasa Ngaju, juhu artinya masakan berkuah, sedangkan singkah artinya umbut, yang merujuk kepada batang rotan yang masih muda.
Umbut rotan biasanya mudah diperoleh di dalam hutan tanpa perlu menanamnya terlebih dahulu.
Cara pengolahannya yaitu pertama rotan muda dibersihkan kemudian kulitnya dibuang dan dipotong dalam ukuran kecil.
Umbut rotan seringkali dimasak bersama dengan ikan baung dan terong asam.
Umbut rotan memiliki rasa gurih, asam, dan kepahit-pahitan yang bercampur dengan rasa manis dari daging ikan sehingga membuat umbut rotan memiliki cita rasa tersendiri.
Sumber : https://www.orami.co.id/magazine/makanan-tradisional
Demikian diatas telah Saya sajikan artikel tentang beberapa jenis makanan khas dari berbagai daerah di Indonesia dan artikel tersebut Saya kutip dari sumber diatas.
Selamat menikmati…
Komentar
Posting Komentar
Trimakasih Anda telah menyimak tulisan ini, sebaiknya Andapun menyimak sumber tulisan melalui link yang tersedia dan jika berkenan silahkan memberikan tanggapan.