Membina Hubungan Yang Harmonis

"Berhentilah mencari kelemahan dan kekurangan pasangan Anda. Semua orang pasti punya kekurangan, namun jika Anda melihatnya sebagai kumpulan dari kelemahan maka Anda tidak akan pernah punya kesempatan untuk memperbaiki, terlebih lagi mewujudkan sebuah hubungan yang sukses"

 
Besarnya tingkat perceraian dibandingkan tingkat kelanggengan hubungan pernikahan pada kebanyakan pasangan di dunia menunjukkan masih banyaknya individu yang kurang memahami makna sejati suatu hubungan. Kesuksesan sebuah hubungan seutuhnya terletak pada bagaimana sikap dan perilaku individu terhadap pasangannya. Mampukah ia memahami apa yang dirasakan oleh pasangannya, mampukah ia menyingkirkan sifat ego dari dirinya.
Apa yang diharapkan tiap pasangan dalam hubungan mereka? Pengertian moderen kini sudah bergeser dari paradigma lama yakni upaya memenuhi keinginan diri sendiri dalam suatu hubungan hanya akan berakhir dengan kegagalan yang menyedihkan. Mengapa? Berusaha untuk memenuhi keinginan diri sendiri dalam hubungan berpasangan bisa mengarah pada beberapa hal yang berujung pada kegagalan.
Pertama, ini akan menyebabkan Anda selalu terfokus pada hasrat dan keinginan Anda dan bukan pada apa yang diharapkan oleh pasangan Anda.

 
Kedua, Anda akan terjerat dalam sebuah dilema bahkan mengalami kesulitan besar karena Anda telah dibuat yakin bahwa apa yang layak Anda peroleh mungkin tidak akan pernah terwujud.Dari seluruh masalah besar yang ada di dunia, persoalan itu terjadi diantara laki-laki dan perempuan: kaum perempuan butuh komunikasi dan perhatian, sedangkan kaum lelaki butuh ruang dan kebebasan. Siapakah yang menang dalam hal ini?

 
Jawabannya tentu saja tidak ada yang menang, karena keduanya telah memiliki pandangan yang sempit terhadap makna keberhasilan suatu hubungan. Apa yang terjadi adalah keduanya saling menyalahkan satu sama lain dengan alasan tidak bisa memenuhi kebutuhan masing-masing. Bagaimanakah suatu hubungan dikatakan sukses.

 
Bagi kaum pria yang ingin mempertahankan keberhasilan suatu hubungan, penting untuk memahami bahwa menyalahkan pasangan mereka sebenarnya adalah masalah mereka yang terbesar. Ini bahkan dapat menimbulkan masalah yang lebih besar, akan tetapi mereka tidak akan percaya bahwa masalah itu muncul sebenarnya karena ulah mereka. Mereka bahkan menganggap diri mereka bukanlah bagian dari permasalahan.

 
Tidak ada yang bisa mengalahkan kebenaran. "Menyalahkan" tidak akan menyelesaikan masalah dan tidak akan pernah. Dalam posisi Anda, mungkin saja Anda merasa benar, namun akan selalu menyakiti hubungan Anda dengan pasangan.

 
Hal ini sangat penting untuk membuka kesadaran bahwa perasaan dapat menipu seseorang dalam hubungan dengan pasangannya. Ini mungkin sulit bagi seseorang untuk menyadarinya selama masa  hubungan disebabkan rasa gengsi yang tinggi. Mungkin saja Anda tiba-tiba merasa, "Saya tidak percaya dia bisa melakukan hal seperti itu terhadap saya," atau, "Bagaimana mungkin dia bisa memperlakukan saya demikian buruk?" Perasaan ini timbul karena Anda merasa direndahkan dan anggapan bahwa Anda adalah korban pelecehan.

 
Meskipun benar terkadang pasangan Anda memperlakukan Anda dengan cara yang kurang pantas, namun tidak benar jika Anda membalasnya dengan reaksi negatif yang kuat.
Perasaan-perasaan negatif yang kuat ini merupakan cermin dari harga diri Anda sendiri. Anda akan dibuat semakin menyalahkan dia dan juga sebaliknya. Ketika dua orang terlibat dalam pertengkaran, satu pihak berpikir pihak yang lain perlu diberi pelajaran, maka pihak yang lainpun akan berpikir hal yang sama. Tidak ada yang menang di sini, semuanya kalah. Penyelesai-an semacam ini sangat tidak cerdas dan tidak efektif.

 
Apa yang akan terjadi dalam hubungan antar pasangan jika masing-masing pihak saling mengalah, tidak membela diri dan tidak memaksakan kebutuhan mereka harus dipenuhi? Apa yang akan terjadi jika mereka menyikapinya dengan hati yang tenang, menghargai pendapat lawan jenis, mengesampingkan ego serta bersedia menerima perbedaan sudut pandang? Hasilnya, mereka akan memiliki hubungan yang harmonis.

 
Dari semuanya itu, satu-satunya hal yang bisa Anda lakukan untuk memperbaiki kualitas hubungan dengan pasangan harus dimulai dari diri Anda sendiri dan berusaha memperbaiki sikap. Berhentilah mencari-cari kelemahan dan kekurangan pasangan Anda. Berhenti menyalahkan dirinya. Semua orang pasti punya kekurangan. Namun, jika Anda melihatnya sebagai kumpulan dari kelemahan maka Anda tidak akan pernah punya kesempatan untuk memperbaiki, terlebih lagi mewujudkan sebuah hubungan yang sukses.

 
Adalah hubungan yang sukses dalam kehidupan yang benar-benar membuat kita bahagia. (Maya Chen/The Epoch Times)

 
Sumber: Erabaru.net